Hari ini adalah akhir semester SMA yang artinya adalah pembagian rapor. Di kala itu angin berhembus dengan semilir, alunan suara pohon bersautan dengan merdunya di atas atap sekolahan SMA. Tak jauh dari tempat tersebut adalah lautan lepas yang tenang yang sangat indah apabila di saksikan di tempat tersebut.
"huaaahh , nilaikuuu. kenapa sih selalu dapat 6.... huaaah pasti ibu bakal ngurangin uang jajan. " gumam gadis SMA yang bernama EVI .
" Di gimana gimanain tetep aja nilainya 6 , coba jadi sembilan yaahh " gerutu si evi.
Tiba-tiba sebuah pesawat kertas mengenai kepala si evi yang sedang BT karena nilainya.
"EH ,apaan ni "kaget sambil melhat apa yang mengenainya tadi.
Setelah diambil dan tak asing dengan Kertas Pesawat tersebut, ternyata benar dugaan Evi. Kertas itu adalah kertas Ujian Semester.
"loh ini kayak kertas ujian, pantas saja di buang karena nilainya yang di dapat NOL . " ujar gadis manis ini.
ketika itu pesawat tersebut hanya terlihat bagian kanan atas dengan nama pemilik kertas ujian tersebut.
Pemiliknya adalah seorang cowok yang terbilang populer di kelasnya. Namanya adalah ENO.
ENO seorang murid yang populer dan sangat di sukai oleh teman temanya di kelas baik perempuan maupun laki laki.
Setelah melihat ke belakang, ternyata pemilik kertas terebut ada di tempat yang sama yaitu atap sekolah dimana si evi menggumam dan menyendiri karena nilainya.
"Hei, kamu ini kertas mu kan. Semester ini memang berat ya. Aku juga mendapat nilai buruk ,jgn patah semangat dan perbaiki nilai di semester berikutnya yuk ", tutur Evi mencoba akrab dan menghibur ENO.
"EM,kamu sebenernya ngomong apa sih " jawab Eno
"ini kertasmu kan, niiihh " balas Evi
"oh , coba bukain itu kertasku apa bukan "
"iya lah ini kan namamu ....." , sambil membuka kertas dan ia pun terkejutnya bukan kepalang karena si Eno ternyata mendapat nilai 100.
 "astaga, maap maap " , refleks evi karena malu telah menceramahi Eno seakan nilainya lebih baik.
Muka nya merah merona dan tak tertahan sampai salah tingkah ngaak karuan.




"Wah hebat ya Eno, Kapan kapan ajarin dong, pinter jangan di simpen sendiri" kata Evi dengan maksud mengalihkan rasa malu nya dengan topik lain.
" Oh itu, ya kapan kapan ya " balas Eno
"Ngmong ngmong kamu ngapain duduk sendirian di atas loteng sekolah , keliatanya kamu bukan orang yang suka menyendiri. Dimana teman teman?" Si evi membuka topik pembicaraan
"Mungkin mereka lagi mengahbiskan waktu  setelah sibuk belajar karena UAS, wah tempat ini tempat favoritku . kamu aj yg baru maen kesini " celetus Eno dingin.

" Eh masak iya ...." Langsung Pokerface wajah si evi
"hmmm.."
Di dalam benak si Evi hanya memikirkan kenapa orang se populer dan seganteng Eno menyendiri duduk di atas loteng .Sebenarnya Eno adalah teman sekelas Evi,namun mereka jarang berkomunikasi dan belum terlalu akrab satu sama lain. Dia juga orang yang Pandai di segala bidang , banyak memiliki teman disekolah dan sering menjadi pembicaraan para gadis karena wajahnya yang keren , cool , dan banyak sekali anak perempuan yang ingin menjadi pacarnya.
Namun pada kenyataannya Eno sudah menjomblo 10 bulan yang lalu dan kini belum memiliki seorang gadis .
Eno tampak sangat menikmati pemandangan laut dan matahari senja di atas garis horizon . Semilir angin dan terkadang terdapat lamunan kosong ketika mereka berdua ngobrol.
Begitupun Evi nampaknya mengetahui ada sesuatu yang sedang di fikirkan oleh eno, rasa ingin menghibur bercampur penasaran menghinggapi Evi.
"Hai, kamu kelihatan gelisah. ada yang sedang mengganggu pikiranmu ya no?" Ucap Evi dengan nada lembut .
"Gak ada " Menjawab pertanyaan dengan ekspresi kecut.
Meski ia bilang begitu, namun Evi mengetahui ada sesuatu yang mengganggu pikiran Eno sedangkan di kala itu Nilai Eno Sempurna.
"Loh kamu kok ga sama cewekmu, cwok ganteng kayak km pasti sangat di gilai oleh anak anak kelas, hehe" celetus si evi yang kepo banget.
"pacarku sudah 10 bulan yang lalu meninggal, dan aku sangat membencinya" jawab eno sambil berseringai
"ya ampun maaf . aku gatau. "jawab Evi.
"memangnya ....apa yang sangat membuatmu membecinya" tanya evi
sambil berdiri mendekati evi lalu eno mencekik pelan Evi dan membisikan kepadanya tepat di belakang telinga
"aku benci wanita yang tak setia" Bisik Eno
Hati dan Perasaan Evi tiba tiba bergetar bercampur kaget atas perbuatanya karena selama ini evi belum pernah di sentuh oleh pria satupun.
Dengan keringat dingin yang mulai membahasi kening dan perasaan gugup,evi mencoba bertanya dengan pelan
"emmm anuu, kalau seperti itu .  Lalu apa yang kamu lakuin ketika kau lihat pacarmu selingkuh..?"
Dengan suara nada meninggi Eno menjawab " Aku akan membunuhnya !"
Terbelalak mata Evi atas jawaban tersebut ,karena orang yang dikiranya tak terlalu buruk dapat berpikiran sekejam itu .
"emmmhh , serem juga kamu " jawab evi dengan mencoba melepas cengkeraman eno

Hari semakin berubah menjadi petang, Mata eno melihat jam nya dan telah Jam menunjukan pukul 5.15 Pm . Ia melangkah meninggalkan Evi , dan sampai akhirnya ia memalingkan lalu berkata
"Hei Manis , Aku ada janji pulang sebelum maghrib. Sampai jumpa lagi"
Speechless ,tersipu malu dan gugup adalah hal yang dirasakan evi saat itu.
"iya no, hati hati di jalan "

Malam menyelubung langit diatas kota tersebut , bintang bintang bertaburan layaknya toping meises di atas icecream vanilla blue. Kala itu langit terlihat cerah dipercantik pula dengan munculnya bulan bercincin. Terang, lebar indah sekali terlihat dari bumi.
Malam menunjukan pukul 11 P.m hening... kota tidur sejenak dari hiruk pikuk aktifitas penduduk. Suara jangkrik, guliran ombak yang seakan berlarian pun terdengar hingga kota tersebut.

bersambung........